main |
sidebar
Diposting oleh
Al qolam
di
21.11
Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa cara bersyukur kepada
ALLAH SWT ada 4 :
1. Syukur dengan dengan hati dilakukan dengan menyadari
sepenuhnya bahwa nikmat yang kita peroleh, baik besar, kecil, banyak maupun
sedikit semata-mata karena anugerah dan kemurahan ALLAH.
ALLAH SWT berfirman, artinya :
Segala nikmat yang ada pada kamu (berasal) dari ALLAH.
(QS. An-Nahl: 53)
Syukur dengan hati dapat mengantar seseorang untuk
menerima anugerah dengan penuh kerelaan tanpa menggerutu dan keberatan, betapa
pun kecilnya nikmat tersebut. Syukur ini akan melahirkan betapa besarnya kemurahan
da kasih sayang ALLAH sehingga terucap kalimat tsana’ (pujian) kepada-NYA.
2. Syukur dengan Lisan
Ketika hati seseorang sangat yakin bahwa segala nikmat
yang ia peroleh bersumber dari ALLAH, spontan ia akan mengucapkan
“Alhamdulillah” (segala puji bagi ALLAH). Karenanya, apabila ia memperoleh
nikmat dari seseorang, lisannya tetap memuji ALLAH. Sebab ia yakin dan sadar
bahwa orang tersebut hanyalah perantara yang ALLAH kehendaki untuk
“menyampaikan” nikmat itu kepadanya.
Al pada kalimat Alhamdulillah berfungsi sebagi
istighraq, yang mengandung arti keseluruhan. Sehingga kata alhamdulillah
mengandung arti bahwa yang paling berhak menerima pujian adalah ALLAH SWT,
bahkan seluruh pujian harus tertuju dan bermuara kepada-NYA.
Oleh karena itu, kita harus mengembalikan segala pujian
kepada ALLAH. Pada saat kita memuji seseorang karena kebaikannya, hakikat
pujian tersebut harus ditujukan kepada ALLAH SWT. Sebab, ALLAH adalah Pemilik
Segala Kebaikan.
3. Syukur dengan Perbuatan
Syukur dengan perbuatan mengandung arti bahwa segala
nikmat dan kebaikan yang kita terima harus dipergunakan di jalan yang
diridhoi-NYA. Misalnya untuk beribadah kepada ALLAH, membantu orang lain dari
kesulitan, dan perbuatan baik lainnya. Nikmat ALLAH harus kita pergunakan
secara proporsional dan tidak berlebihan untuk berbuat kebaikan.
Rasulullah saw menjelaskan bahwa ALLAH sangat senang
melihat nikmat yang diberikan kepada hamba-NYA itu dipergunakan dengan
sebaik-baiknya. Rasulullah saw bersabda,
"Sesungguhnya ALLAH senang melihat atsar
(bekas/wujud) nikmat-NYA pada hamba-NYA". (HR. Tirmidzi dari Abdullah bin
Amr)
Maksud dari hadits di atas adalah bahwa ALLAH menyukai
hamba yang menampakkan dan mengakui segala nikmat yang dianugerahkan kepadanya.
Misalnya, orang yang kaya hendaknya menampakkan hartanya untuk zakat, sedekah
dan sejenisnya. Orang yang berilmu menampakkan ilmunya dengan mengajarkannya
kepada sesama manusia, memberi nasihat dsb. Maksud menampakkan di sini bukanlah
pamer, namun sebagai wujud syukur yang didasaari karena-NYA. ALLAH SWT
berfirman,artinya :
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau
nyatakan (dengan bersyukur)". (QS. Adh-Dhuha: 11)
4. Menjaga Nikmat dari Kerusakan
Ketika nikmat dan karunia didapatkan, cobalah untuk
dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Setelah itu, usahakan untuk menjaga nikmat
itu dari kerusakan. Misalnya, ketika kita dianugerahi nikmat kesehatan,
kewajiban kita adalah menjaga tubuh untuk tetap sehat dan bugar agar terhindar
dari sakit.
Demikian pula dengan halnya dengan nikmat iman dan
Islam. Kita wajib menjaganya dari “kepunahan” yang disebabkan pengingkaran,
pemurtadan dan lemahnya iman. Untuk itu, kita harus senantiasa memupuk iman dan
Islam kita dengan sholat, membaca Al-Qur’an, menghadiri majelis-majelis taklim,
berdzikir dan berdoa. Kita pun harus membentengi diri dari perbuatan yang
merusak iman seperti munafik, ingkar dan kemungkaran. Intinya setiap nikmat
yang ALLAH berikan harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
ALLAH SWT menjanjikan akan menambah nikmat jika kita
pandai bersyukur, seperti pada firmannya berikut ini,
"(Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-KU), sungguh
adzab-KU sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)
Doa mohon dijadikan hamba yang bersyukur....
"Rabbi aw zi’niy an asykura ni’matakallatiy
an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa
adkhilniy birahmatika fiy ‘ibadikashshaalihiin..”
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri
nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu
bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah
aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (Q.S.
An-Naml : 19)
0 komentar:
Posting Komentar